Pages

Jumat, 26 Februari 2016

PERINGATAN KEPADA KAUM GAY, LESBIAN, (HOMOSEKSUAL)


Oleh
Syaikh Nabil Muhammad Mahmud


DALIL DARI SUNNAH TENTANG HARAMNYA HOMOSEKSUAL
[a]. Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Barangsiapa yang kalian dapati melakukan perbuatan kaum Luth, maka bunuhlah kedua pelakunya” [HR Tirmidzi : 1456, Abu Dawud : 4462, Ibnu Majah : 2561 dan Ahmad : 2727]

[b]. Dari Jabir Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Sesungguhnya yang paling aku takuti (menimpa) umatku adalah perbuatan kaum Luth” [HR Ibnu Majah : 2563, 1457. Tirmidzi berkata : Hadits ini hasan Gharib, Hakim berkata, Hadits shahih isnad]

[c]. Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Allah melaknat siapa saja yang melakukan perbuatan kaum Luth, (beliau mengulanginya sebanyak tiga kali)” [HR Nasa’i dalam As-Sunan Al-Kubra IV/322 No. 7337]

[d]. Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Allah tidak mau melihat kepada laki-laki yang menyetubuhi laki-laki atau menyetubuhi wanita pada duburnya” [HR Tirmidzi : 1166, Nasa’i : 1456 dan Ibnu Hibban : 1456 dalam Shahihnya. Keterangan : hadits ini mencakup pula wanita kepada wanita]

[e]. Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Itu adalah liwat kecil, yakni laki-laki yang menggauli istrinya di lubang duburnya” [HR Ahmad : 6667]

HUKUMAN TERHADAP KAUM HOMOSEKS
Dalam masalah ini para ulama berbeda pendapat. Sebagian mereka mengatakan hukumannya sebagaimana hukuman zina yaitu dirajam bagi yang muhshan (sudah pernah menikah) dan dicambuk dan diasingkan bagi yang belum menikah. Sebagian yang lain mengatakan, kedua-duanya dirajam dalam keadaan apapun, menerapkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi, “Bunuhlah yang menyetubuhi dan yang disetubuhi”

Ibnu Qayyim rahimahullah berkata, “Para sahabat telah menerapkan hukum bunuh terhadap pelaku homoseks. Mereka hanya berselisih pendapat bagaimana cara membunuhnya”

HUKUMAN TERHADAP PELAKU HOMOSEKS SETELAH MUSNAHNYA KAUM LUTH
Para pengikut madzhab Hambali menukil ijma’ (kesepakatab) para sahabat yang mengatakan bahwa hukuman homoseks adalah dibunuh. Mereka berdalil dengan hadits: “Barangsiapa yang kalian dapatkan melakukan perbuatan kaum Luth, maka bunuhlah yang menyetubuhi dan yang disetubuhi”.

Mereka juga berdalil dengan perbuatan Ali Radhiyallahu ‘anhu yang merajam orang yang melakukan homoseksual. Syafi’i berkata : “Dengan ini, kita berpendapat merajam orang yang melakukan perbuatan homoseksual, baik dia seorang muhsan atau bukan”.

Dan sebagaimana yang diriwayatkan oleh Khalid bin Walid bahwa ada di pinggiran kota Arab seorang laki-laki yang dinikahi sebagaimana dinikahinya seorang perempuan. Maka dia menulis surat kepada Abu Bakar Shiddik Radhiyallahu ‘anhu. Abu Bakar lalu bermusyawarah dengan para sahabatnya. Orang yang paling keras pendapatnya adalah Ali Radhiyallahu ‘anhu. Dia berkata, “Tidaklah melakukan perbuatan ini kecuali hanya satu ummat dan kalian telah mengetahui apa yang telah Allah lakukan kepada mereka. Aku berpendapat agar dia dibakar dengan api”. Kemudian Abu Bakar mengirim surat kepada Khalid bin Walid untuk membakarnya.

Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Dipertontonkan dari bangunan yang paling tinggi lalu dilemparkan (ke bawah) diikuti lemparan batu”.

Dengan demikian hukuman homoseks adalah bisa dengan dibakar, dirajam dengan batu, dilempar dari bangunan yang paling tinggi yang diikuti lemparan batu, atau dipenggal lehernya. Ada pula yang mengatakan ditimpakan tembok kepadanya.

Imam Syaukani memilih hukuman bunuh dan melemahkan pendapat selain itu. Mereka berpendapat seperti itu menilik firman Allah.

“Artinya : Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim” [Hud : 82-83]

Dalam penerapan hukuman ini, pelaku homoseks dipersilakan memilih hukuman yang dia kehendaki dari hukuman-hukuman yang ada.

PERINGATAN KEPADA KAUM HOMOSEKS
[a]. Ketahuilah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pelaku homoseks sebanyak tiga kali sedangkan pezina hanya sekali.

[b]. Takutlah engkau terjerumus dalam dosa ini karena akan merusakan dirimu dan dikhawatirkan akan menyeretmu kepada kekafiran seperti yang menimpa saudaramu sebelum kamu sebagaimana yang diberitakan oleh Ibnu Al-Qayyim dalam kitabnya Al-Jawab Al-Kafi halaman 191

Diceritakan ada seorang laki-laki yang jatuh hati kepada seorang pemuda tampan bernama Aslam. Cinta di hatinya begitu mendalam kepada Aslam. Akan tetapi, anak muda tersebut tidak mau dan menjauh darinya sehingga menyebabkan laki-laki itu terbaring sakit dan tidak dapat bangkit. Orang-orang yang kasihan melihat diri laki-laki itu mencoba mendatangkan anak muda itu, dan dibuatlah perjanjian supaya dia menengok laki-laki itu. Mendengar berita itu, laki-laki yang sedang kasmaran tersebut merasa sangat senang dan mendadak hilang kegelisahan dan kesedihannya. Manakala dia dalam kegembiraan menanti anak muda tersebut datanglah orang lain yang mengabarkan bahwa anak muda tadi sebenarnya sudah sampai di tengah jalan tetapi kembali, tidak meneruskan perjalanannya dan tidak mau memperlihatkan dirinya kepada laki-laki itu. Ketika mendengar berita tersebut, mendadak kambuh sakitnya hingga tampak darinya tanda-tanda sakaratul maut. Kemudan dia bersyair.

Wahai Aslam sang penyejuk hati
Wahai Aslam sang penyembuh sakit
Keridhaanmu lebih aku sukai pada diriku
Daripada rahmat Sang Pencipta
Yang Mahamulia

Dikatakan kepadanya, “Takulah kamu dengan kata-kata itu!” Laki-laki itu menjawab, “Itu kenyataannya”. Maka akhirnya matilah dia dalam keadaan kafir kepada Allah.

KEJELEKAN KAUM LUTH DAN PERLAWANAN MEREKA TERHADAP ALLAH
Cermatilah jeleknya kaum Luth dan penentangan mereka terhadap Allah ketika mereka mendatangi nabi Luth dan tamu-tamunya yang tampan. Ketika melihat mereka datang Nabi luth berkata.

“Artinya : Hai kamumku, inilah putri-putriku. Mereka lebih suci bagimu” [Hud : 78]

Dia merelakan putri-putrinya untuk mereka peristri sebagai ganti tamu-tamunya karena mengkhawatirkan dirinya dan tamunya dari aib yang sangat jelek sebagaimana yang dikisahkan dalam surat Hud ayat 78-80.

“Artinya : Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Luth berkata, ‘Hai kaumku, inilah puteri-puteriku mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?’ Mereka menjawab : ‘Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap puteri-puterimu, dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki’. Luth berkata, ‘Seandainya aku mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan)’

DAMPAK NEGATIF HOMOSEKSUAL DITINJAU DARI SISI KESEHATAN
Islam sangat keras dalam meberikan hukuman atas kejahatan yang satu ini karena dampaknya yang buruk dan kerusakan yang ditimbulkannya kepada pribadi dan masyarakat.

Dampak negatif tersebut di antaranya.

a. Benci terhadap wanita
Kaum Luth berpaling dari wanita dan kadang bisa sampai tidak mampu untuk menggauli mereka. Oleh karena itu, hilanglah tujuan pernikahan untuk memperbanyak keturunan. Seandainya pun seorang homo itu bisa menikah, maka istrinya akan menjadi korbannya, tidak mendapatkan ketenangan, kasih sayang, dan balas kasih. Hidupnya tersiksa, bersuami tetapi seolah tidak bersuami.

b. Efek Terhadap Syaraf
Kebiasaan jelek ini mempengaruhi kejiwaan dan memberikan efek yang sangat kuat pada syaraf. Sebagai akibatnya dia merasa seolah dirinya diciptakan bukan sebagai laki-laki, yang pada akhirnya perasaan itu membawanya kepada penyelewengan. Dia merasa cenderung dengan orang yang sejenis dengannya.

c. Efek terhadap otak

d. Menyebabkan pelakunya menjadi pemurung

e. Seorang homoseks selalu merasa tidak puas dengan pelampiasan hawa nafsunya.

f. Hubungan homoseksual dengan kejelekan akhlaq
Kita dapatkan mereka jelek perangai dan tabiatnya. Mereka hampir tidak bisa membedakan antara yang baik dan yang buruk, yang mulia dan yang hina.

g. Melemahkan organ tubuh yang kuat dan bisa menghancurkannya. Karena organ-organ tubuhnya telah rusak, maka didapati mereka sering tidak sadar setelah mengeluarkan air seni dan mengeluarkan kotoran dari duburnya tanpa terasa.

h. Hubungan homoseksual dengan kesehatan umum.
Mereka terancam oleh berbagai macam penyakit. Hal ini disebabkan karena merasa lemah mental dan depresi.

I. Pengaruh terhadap organ peranakan.
Homoseksual dapat melemahkan sumber-sumber utama pengeluaran mani dan membunuh sperma sehingga akan menyebabkan kemandulan

j. Dapat meyebabkan penyakit thypus dan disentri

k. Spilis, penyakit ini tidak muncul kecuali karena penyimpangan hubungan sek

l. Kencing nanah

m. AIDS, para ahli mengatakan bahwa 95% pengidap penyakit ini adalah kaum homoseks

BISAKAH KAUM HOMOSEKS BERTAUBAT DAN MASUK SURGA?
Ibnul Al-Qayyim berkata : “Jika pelaku homoseks bertaubat dengan sebenar-benarnya (taubat nasuha) dan beramal shaleh kemudian mengganti kejelekan-kejelekannya dengan kebaikan, membersihkan berbagai dosanya dengan berbagai kataatan dan taqarrub kepada Allah, menjaga pandangan dan kemaluannya dari hal-hal yang haram, dan tulus dalam amal ibadahnya, maka dosanya diampuni dan termasuk ahli surga. Karena Allah mengampuni semua dosa. Apabila taubat saja bisa menghapus dosa syirik, kufur, membunuh para nabi, sihir, maka taubat pelaku homoseks juga bisa menghapuskan dosa-dosa mereka.

PENANGGULANGAN HOMOSEKS DAN PENYEMBUHANNYA
a. Menanamkan akidah shahihah pada semua anggota masyarakat karena ia merupakan benteng yang aman dan pelindung dari ketergelinciran dan penyelewengan.

b. Memperbanyak halaqah (majlis pengajian) menghafal Al-Qur’an khususnya pada anak-anak dan remaja

c. Memperhatikan pendidikan anak-ank muda dan mengisi waktu kosong mereka dengan hal-hal yang bermanfaat bagi mereka dan tanah air mereka.

d. Menjadikan penjara sebagai madrasah untuk pendidikan, perbaikan narapidana, serta meluruskan akhlaq mereka dengan pendidikan Islam yang benar

e. Mengkhususkan khutbah (ceramah) untuk para pemuda yang memperingatkan mereka dari bahaya dan dampak buruk homoseksual

f. Menasehati para pemuda di kompleks-kompleks terdekat dan memberikan buku-buku bacaan Islam yang bisa menguatkan hubungan mereka denan Allah

g. Menghilangkan sarana berkumpulnya para pemuda tempat mereka melakukan kemasiatan

Kita berdo’a semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kekuatan kepada kita dan anak keturunan kita agar tidak terjrumus dalam gelimang dosa yang penuh kekejian ini dan memberikan hidayah kepada mereka yang telah terlanjur untuk kembali kepada keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala dari Lumpur dosa ini.

Allah Al-Musta’an. Wallahu a’lam

[Disalin dari Majalah Fatawa Vol. 11/Th.1/1424H-2003M. Disarikan dan dialaihbahasakan oleh Yusuf Purwanto dan Abdullah. Alamat Redaksi Islamic Center Bin Baz, Karanggayam, Sitimulyo, Piyungan-Bantul, Yogyakarta]


Sumber:
http://almanhaj.or.id

Buku Rujukan:
1. Homoseks - Bahaya & Solusinya
2. Ad-daa' Wad Dawaa'


Minggu, 21 Februari 2016

Pemuda Palestina Ditembak Mati Karena Dituduh Tabrak Serdadu Zionis



20 February 2016, 19:16.

Foto: PIC
RAMALLAH, Sabtu (PIC): Seorang pemuda Palestina ditembak mati pasukan penjajah Zionis (IOF) kemarin (19/2) sore karena dituduh melakukan serangan kendaraan di desa Silwad, sebelah utara Ramallah. Situs Zionis 0404 menyatakan bahwa seorang warga Palestina menabrakkan kendaraannya ke arah para serdadu yang mangkal di pintu masuk sebelah barat desa sehingga melukai salah seorang dari mereka. Pasukan Zionis melepaskan tembakan ke arah si sopir sehingga ia terluka parah. Kemudian, penjajah menyatakan pemuda itu tewas.
Namun, Kementerian Kesehatan Palestina menyangkal kematiannya dan menyatakan ia terluka parah usai insiden penembakan. Abdurrahman Salah, kepala dewan desa mengidentifikasi sopir Palestina itu bernama Abed Hamad. Salah juga menolak klaim penjajah dan menekankan bahwa itu kecelakaan lalu lintas biasa.
Personel tambahan militer Zionis segera mendatangi tempat kejadian dan menembakkan bom gas airmata ke arah penduduk. Penjajah Zionis terus membalas intifadhah –yang pecah sejak awal Oktober lalu di wilayah Palestina terjajah– dengan melakukan berbagai tindak kekerasan yang sudah tidak bisa diterima lagi. Penjajah telah menewaskan 182 warga Palestina, termasuk 40 anak-anak dan tujuh wanita. Banyak dari mereka ditembak mati karena dituduh melakukan penyerangan, sementara lainnya dibunuh saat terjadi bentrokan dengan penjajah atau diserang para pemukim ilegal Yahudi.* (PIC | Sahabat Al-Aqsha)
Sumber : sahabatalaqsha.com

Inilah Keutamaan Penghafal Al Quran di Dunia dan di Akhirat





Sahabat dunia islam, pada suatu waktu melihat acara di televisi Hafiz Indonesia anak – anak kecil sudah bisa menghafal Al Quran. Betapa kagumnya melihat anak umur 3-7 tahun sudah bisa menghafal beberapa juz Al Quran. Pada kesempatan kali ini dunia islam ingin membagi bagaimana Keutamaan Penghafal Al Quran di Dunia dan Di Akhirat.
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur`an, dan sesungguhnya Kami pula yang akan benar-benar memeliharanya. (QS Al-Hijr [15]: 9)
Al-Qur`an merupakan satu-satunya kitab suci di muka bumi ini yang terjaga, baik secara lafadz dan isinya. Rasyid Ridha pernah berkata bahwa satu-satunya kitab suci yang dinukil secara mutawatir dengan cara dihafal dan ditulis adalah Al-Qur`an. Sebagaimana ayat di atas, hal ini  merupakan janji Allah SWT yang akan selalu menjaganya sampa hari kiamat.
Banyak sekali keutamaan menghafal alquran, tentu saja ini dapat menjadi motivasi kita untuk belajar alquran dan juga mengajarkan alquran pada anak-anak, bahkan tidak hanya keutamaan untuk diri sendiri, seorang penghafal quran juga akan memberi keutamaan untuk keluarga terutama kedua orangtuanya.
Berikut ini 7 Keutamaan penghafal Al Quran berdasarkan hadits Rasulullah:
1. Menjadi keluarga Allah di dunia
“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya.” (HR. Ahmad)
2. Lebih diutamakan untuk dihormati dan didahulukan
 “Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya.” (HR. Muslim)
 Dari Abu Hurairah ia berkata, “Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya, beliau bertanya, “Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab,”Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah.” Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?” Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, “Benar.” Nabi bersabda, “Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi.” (HR. At-Turmudzi dan An-Nasa’i)
“Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, “Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal Al Qur’an, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat.” (HR. Bukhari)
3. Mendapat syafaat dari Alquran
“Penghafal Quran akan datang pada hari kiamat dan AlQuran berkata: “Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia. Kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan). AlQuran kembali meminta: Wahai Tuhanku, ridhailaih dia, maka Allah meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu, bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga). Dan Allah menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan.” (HR Tirmidzi)
4. Termasuk sebaik-baik manusia
“Sebaik-baik orang di antara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya” (HR. Bukhari)
5. Dimuliakan oleh Allah
“Sesungguhnya termasuk mengagungkan Allah menghormati orang tua yang muslim, penghafal Al Qur’an yang tidak melampaui batas (di dalam mengamalkan dan memahaminya) dan tidak menjauhinya (enggan membaca dan mengamalkannya) dan Penguasa yang adil.” (HR. Abu Daud)
6. Orang lain boleh iri padanya
“Tidak boleh seseorang berkeinginan kecuali dalam dua perkara, menginginkan seseorang yang diajarkan oleh Allah kepadanya Al Qur’an kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, sehingga tetangganya mendengar bacaannya, kemudian ia berkata, ’Andaikan aku diberi sebagaimana si fulan diberi, sehingga aku dapat berbuat sebagaimana si fulan berbuat” (HR. Bukhari)
7. Mampu menyelamatkan kedua orangtua
Sabda rasulullah s.a.w.:
“Dari pada Buraidah Al Aslami ra, ia berkata bahawasanya ia mendengar Rasulullah s..a.w bersabda: “Pada hari kiamat nanti, Al Quran akan menemui penghafalnya ketika penghafal itu keluar dari kuburnya. Al Quran akan berwujud seseorang dan ia bertanya kepada penghafalnya: “Apakah anda mengenalku?”.
Penghafal tadi menjawab; “saya tidak mengenal kamu.” Al Quran berkata; “saya adalah kawanmu, Al Quran yang membuatmu kehausan di tengah hari yang panas dan membuatmu tidak tidur pada malam hari. Sesungguhnya setiap pedagang akan mendapat keuntungan di belakang dagangannya dan kamu pada hari ini di belakang semua dagangan.
Maka penghafal Al Quran tadi di beri kekuasaan di tangan kanannya dan diberi kekekalan ditangan kirinya, serta di atas kepalanya dipasang mahkota perkasa. Sedang kedua orang tuanya diberi dua pakaian baru lagi bagus yang harganya tidak dapat dibayar oleh penghuni dunia keseluruhannya.
Kedua orang tua itu lalu bertanya: “kenapa kami di beri dengan pakaian begini?”. Kemudian di jawab, “kerana anakmu hafal Al Quran.”
Kemudian kepada penghafal Al Quran tadi di perintahkan, “bacalah dan naiklah ketingkat-tingkat syurga dan kamar-kamarnya.” Maka ia pun terus naik selagi ia tetap membaca, baik bacaan itu cepat atau perlahan (tartil)
Perlu diingat Menghafal Al-Qur`an baiknya tidak hanya lafadznya, namun harus diiringi dengan pemahaman dan pengamalan. Imam Malik dalam kitabnya Al- Muwatha menceritakan bahwa Ibnu Umar membutuhkan bertahun-tahun— malah ada yang mengatakan delapan tahun lamanya—hanya untuk menghafal surat Al-Baqarah.  Hal ini menunjukkan bahwa para sahabat benar-benar mempelajari dan mengamalkan Al-Qur`an. Allah SWT berfirman, “Janganlah engkau (Muhammad) gerakkan lidahmu (untuk membaca Al-Qur`an) karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya.” (QS Al- Qiyamah [75]:16).
Mengenai sebab turunnya ayat tersebut, Imam Bukhari mengeluarkan hadits dari Ibnu Abbas ra yang berkata bahwa setiap turun wahyu, Rasulullah saw suka menggerak-gerakkan lisannya dengan maksud ingin cepat menghafalnya. Kemudian, Allah SWT menurunkan ayat tersebut. Tentunya, melafadzkan Al-Qur`an saja sudah mendapatkan pahala, apalagi diiringi dengan pemahaman dan pengamalan.
Semoga bermanfaat.
Diambil dari Ummi-online.com dan dari beberapa sumber

Empat Tingkatan Cara Allah Memberi Rezeki



Oleh: Ahmad Agus Fitriawan
Sahabat dunia islam, Imam al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menuliskan bahwa pada suatu hari datanglah seorang yang telah kehilangan semangat kepada seorang hakim. Lantas dia menanyakan tentang mengapa ada seorang yang bodoh tetapi mendapat rezeki yang layak. Sedangkan, di sisi lain, ada seorang yang mempunyai otak cemerlang tetapi tidak mendapat rezeki yang layak.
Mendengar pertanyaan itu, sang hakim menjawab sebagai berikut, “Jika setiap orang yang mempunyai otak cemerlang mendapat rezeki yang layak, dan setiap orang yang bodoh tidak mendapat rezeki yang layak, maka akan timbul sebuah asumsi bahwa seorang yang mempunyai otak cemerlang dapat memberikan rezeki kepada temannya. Akibatnya, setelah orang lain tahu dan berpandangan bahwa yang dapat memberi rezeki itu adalah temannya sendiri, maka tidak ada artinya usaha yang mereka lakukan untuk mendapat rezeki tersebut.”
Semua rezeki yang ada itu berasal dari Allah karena Allah adalah ar-Razzaq (Maha Pemberi Rezeki). Allah memberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Firman Allah, “Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkan (bagi siapa yang Dia kehendaki),” (QS ar-Ra’d [13]: 26).
Rezeki merupakan salah satu rahasia Allah dari tiga hal lainnya, yaitu umur, jodoh, dan kematian. Ia tidak dapat dikalkulasi dengan nalar manusia.
Allah SWT telah menjamin rezeki setiap makhluk-Nya. Setiap manusia yang terlahir ke dunia sudah dilengkapi dengan rezeki masing-masing. Oleh karena itu, selayaknyalah kita tidak perlu cemas mengenai rezeki. Persoalan rezeki telah diatur oleh Allah SWT.
Ada empat tingkatan cara Allah memberi rezeki.
Pertama, rezeki tingkat pertama (yang dijamin oleh Allah), “Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di atas bumi ini melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya,” (QS Hud [11]: 6). Artinya, Allah akan memberi kesehatan, makan, dan minum untuk seluruh makhluk hidup di dunia ini. Ini adalah rezeki dasar yang terendah.
Kedua, rezeki tingkat kedua, “Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya,” (QS an-Najm [53]: 39). Allah akan memberi rezeki sesuai dengan apa yang dikerjakan hambanya. Jika kerja lebih lama, lebih rajin, lebih berilmu, lebih sungguh-sungguh, ia akan mendapat lebih banyak. Tidak pandang dia itu Muslim atau kafir.
Ketiga, rezeki tingkat ketiga, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangatlah berat.” Inilah rezeki yang disayang Allah. ( baca juga : Bersyukur Adalah Amalan Pembuka Rizki Dan Nikmat Berikutnya )
Keempat, rezeki tingkat keempat (selalu berusaha dan ikhtiar)“ Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)Nya….(QS ath-Thalaq [65]: 2-3).
Hal penting yang perlu dilakukan sebagai manusia yang diberi akal budi, kita tetaplah harus berikhtiar, berusaha untuk mendapat rezeki itu. Terlepas nanti apakah rezeki kita banyak atau tidak, itu dikembalikan kepada Allah. Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba karena di dalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil.
Haruslah yakin bahwa ikhtiar itu bukan penyebab datangnya rezeki, tapi rezeki itu datangnya dari Allah. Untuk mendapat rezeki ada Kunci pembuka rezeki, maka berusaha dan menjemput rezeki itu juga penting. Selamat menjemput rezeki, semoga berkah.(5/1)*
Diambil dari republika.co.id

17 Keutamaan Membaca Al Quran Setiap Hari



Kajian Islam – Pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari Keutamaan membaca Al Quran. Pertanyaan muncul, Sudahkah anda membaca al quran hari ini? Berapa ayatkah yang anda baca setiap hari? Ataukah sama sekali anda lupa atau dengan sengaja mengabaikannya?
Kadang tanpa kita sadari, dengan bertambah banyaknya aktifitas keseharian kita, seolah kita lupa dengan Al Quran yang kita taruh di atas meja kita, lemari atau munngkin dalam saku kita.
Seakan hanya sekedar menjadi hiasan maupun pajangan diantara buku-buku dan majalah lainnya astaghfirullah..  Sungguh rugi bagi mereka yang jauh dari lantunan dan bacaan al quran.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya barang siapa yang dalam dirinya tiada bacaan al quran maka ia seperti halnya rumah yang roboh”
Keutamaan Membaca Al Quran dalam islam adalah;
 1. Sebaik-baik manusia yang mempelajari dan mengajarkan alquran
Sabda Nabi Muhammad saw: “Sebaik-baik kalian adalah siapa yang memperlajari al-Qur’an dan mengamalkannya.” (HR. Bukhari)
 2. Pahala membaca Al Quran
Sabda Nabi Muhammad saw: “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitab Allah (Al-Qur’an), maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya.” (HR. At-Tirmidzi).
 3. Keutaman membaca Al Quran, Menghafalnya dan pandai membacanya
Sabda Nabi Muhammad saw: “Perumpamaan orang yang membaca al-Qur’an sedang ia hafal dengannya bersama para malaikat yang suci dan mulia, sedang perumpamaan orang yang membaca al-Qur’an sedang ia senantiasa melakukannya meskipun hal itu sulit baginya maka baginya dua pahala.” (Muttafaq ‘alaih).
 4. Pahala bagi orang yang anaknya mempelajari Al Quran
“Siapa saja membaca al-Qur’an, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan kepada kedua orang tuanya pada hari kiamat mahkota dari cahaya dan sinarnya bagaikan sinar matahari, dan dikenakan pada kedua orang tuanya dua perhiasan yang nilainya tidak tertandingi oleh dunia. Keduanya pun bertanya, ‘bagaimana dipakaikan kepda kami semuanya itu?’ Dijawab, ‘karena anakmu telah membawa al-Qur’an”. (HR. Al-Hakim).
 5. Al Quran memberi syafa’at kepada ahlinya di akhirat
Sabda Nabi Muhammad saw: “Bacalah al-Qur’an karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada para ahlinya.” (HR. Muslim) Dan sabda beliau Nabi Muhammad saw: “Puasa dan Al-Qur’an keduanya akan memberikan syafa’at kepada seorang hamba pada hari kiamat…” (HR. Ahmad dan Al-Hakim).
 6. Pahala bagi orang yang berkumpul untuk membaca dn mengkajinya
Nabi Muhammad saw bersabda: “Tidak berkumpul sauatu kaum di salah satu rumah Allah SWT, sedang mereka membaca kitab-Nya dan mengkajinya, melainkan mereka akan dilimpahi ketenangan, dicurahi rahmat, diliputi para malaikat, dan disanjungi oleh Allah di hadapan para makhluk dan di sisi-Nya.” (HR. Abu Dawud).
 7. Dapat menentramkan hati
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS.13:28).
 8. Dapat menyembuhkan penyakit
“Hendaknya kamu menggunakan kedua obat-obat: madu dan Al-Qur’an” (HR. Ibnu Majah dan Ibnu Mas’ud).
 9. Pembaca Al Quran dikurniakan hatinya dengan cahaya oleh Allah SWT dan dipeliharanya dari kegelapan
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra yang maksudnya: “Bahwa Rasulullah saw bersabda: “Siapa yang medengar satu ayat daripada Kitab Allah Ta’ala (al-Qur’an) ditulis baginya satu kebaikan yang berlipat ganda. Siapa yang membacanya pula, baginya cahanya di hari kiamat.”
 10. Pembaca Al Quran memperoleh kemulian dan diberi rahmat kepada ibu bapaknya
Nabi Muhammad saw bersabda maksudnya: “Siapa yang membaca Al-Qur’an dan beramal dengan isi kandungannya, dianugerahkan kedua ibu bapaknya mahkota di hari kiamat. Cahayanya (mahkota) lebih baik dari cahaya matahari di rumah-rumah dunia. Kalaulah demikian itu matahari berada di rumahmu (dipenuhi dengan sinarnya), maka apa sangkaan kamu terhadap yang beramal dengan ini (al-Qur’an).” (HR. Abu Daud).
 11. Pembaca Al Quran memperoleh kedudukan yang tinggi dalam syurga
Bersabda Rasulullah saw yang maksudnya: Dikatakan kepada pembaca al-Qur,an: “Bacalah (al-Qur’an), naiklah (pada darjat-darjat syurga) dan bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membacanya dengan tartil didunia. Sesungguhnya kedudukan drajatmu sehingga kadar akhir ayat yang engkau baca.” (HR. Ahmad).
 12. Membaca satu huruf Al Quran akan memperoleh sepuluh kebaikan
Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa yang membaca satu huruf kitab Allah, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan dengan huruf itu, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku tidaklah mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi).
 13. Orang yang membaca Al Quran secara terang-terangan seperti bersedekah secara terang-terangan
Rasulullah saw bersabda: “Orang yang membaca Al-Qur’an terang-terangan seperti orang yang bersedekah terang-terangan, orang yang membaca Al-Qur’an secara tersembunyi seperti orang yang bersedekah secara sembunyi.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’i, lihat shahihul jaami’:3105).
 14. Al Quran akan menjadi syafaat bagi orang yang membacanya
Rasulullah SAW bersabda dalam salah satu hadistnya “Bacalah Al Quran karena ia akan datang pada hari kiamat untuk memberi syafaat kepada orang yang telah membaca dan mengamalkan isinya”
 15. Al Quran adalah cahaya ditengah kegelapan
Sabda Rasulullah saw,”Aku wasiatkan kepada kalian agar bertakwa kepada Allah dan Al Qur’an sesungguhnya ia adalah cahaya kegelapan, petunjuk di siang hari maka bacalah dengan sungguh-sungguh.” (HR. Baihaqi)
 16. Ahlul Quran adalah keluarga Allah SWT
Sabda Rasulullah saw,”Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga dari kalangan manusia.’ Beliau saw ditanya,’Siapa mereka wahai Rasulullah.’ Beliau saw menjawab,’mereka adalah Ahlul Qur’an, mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang khusus-Nya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
 17. Yang mahir membaca dia akan bersama malaikat, dan yang terbata-bata mendapat dua pahala
Sabda Rasulullah SAW “Orang yang mahir membaca Al-Qur’an kelak (mendapat tempat disurga) bersama para utusan yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an dan masih terbata-bata, dan merasa berat dan susah, maka dia mendapatkan dua pahala.”
Dua pahala ini, salah satunya merupakan balasan dari membaca Al-Qur’an itu sendiri, sedangkan yang kedua adalah atas kesusahan dan keberatan yang dirasakan oleh pembacanya.
Demikian beberapa keutamaan yang Allah berikan kepada orang-orang yang membaca al quran sekaligus mengamalkan isi kandungannya. Semoga tulisan ini dapat mengingatkan kita untuk selalu membaca al quran kapan dan dimanapun berada. Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al-Baqarah, tidak akan bisa dimasuki setan.” (HR. Muslim)
Bacalah al quran… bacalah dan amalkanlah kandungan isi yang ada dalam al quran itu, niscaya kita semua nantinya akan termasuk orang- orang yang beruntung kelak dihari akhir nanti. semoga dengan membaca artikel di atas bisa menambah wawasan dunia islam kita.

Sumber : www.duniaislam.org